Inovasi Lapas Narkotika Purwokerto: Warga Binaan Cetak Motif Kain dengan Teknik Ecoprint

    Inovasi Lapas Narkotika Purwokerto: Warga Binaan Cetak Motif Kain dengan Teknik Ecoprint

    Purwokerto, INFO_PAS - Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto mencetak langkah inovatif dengan melibatkan warga binaannya dalam pengolahan kain menggunakan teknik steam ecoprint. Ecoprint adalah metode pengolahan kain yang menggunakan dedaunan alami untuk mencetak motif pada kain, serupa dengan proses pembuatan batik. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada warga binaan dan meningkatkan peluang usaha setelah mereka bebas dari pembinaan di Lapas, Kamis (01/02/2024).

    Dalam proses pengolahan kain ecoprint, terdapat lima tahapan yang harus dilalui. Tahap pertama adalah scouring, di mana kain dibersihkan dari sisa-sisa produksi sebelumnya. Tahap kedua adalah mordant dan pengapuran, yang bertujuan untuk memperkuat daya serap warna dedaunan pada kain. Tahap berikutnya adalah proses imajinasi, di mana warga binaan menata daun-daun secara acak dan teratur untuk menciptakan motif yang diinginkan. Tahap terakhir adalah fiksasi, di mana warna dan motif pada kain diperkuat setelah proses pengeringan.

    Hasil dari pengolahan kain ecoprint ini menghasilkan motif yang lebih kontemporer dibandingkan dengan batik tradisional. Selain itu, teknik ini tidak memerlukan alat seperti canting dan bahan kimia seperti malam yang umumnya digunakan dalam pembuatan batik. Sebagai gantinya, bahan-bahan alami yang ada di sekitar lingkungan, seperti dedaunan, digunakan untuk menciptakan warna alami pada kain. Hal ini membuat teknik ecoprint ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap alam.

    Kepala Lapas Narkotika Purwokerto, Riko Purnama Candra menjelaskan “dengan melibatkan warga binaan dalam pengolahan kain ecoprint dan selalu didampingi petugas, Lapas Narkotika Purwokerto memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan keterampilan baru dan meningkatkan potensi kreativitas”, ujar Riko.

    Selain itu, kegiatan ini juga memberikan peluang usaha setelah mereka bebas dari pembinaan di Lapas, sehingga dapat membantu warga binaan dalam memulai kehidupan yang baru dan berkelanjutan.

    Inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa dengan pendekatan yang tepat, warga binaan dapat diberdayakan dan memiliki potensi untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Lapas Narkotika Purwokerto berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk mengembangkan program-program serupa dalam rangka memberikan kesempatan kedua kepada warga binaan. (MAA)

    kemenkumham ri pemasyarakatan
    Adriel Kris Novianto

    Adriel Kris Novianto

    Artikel Sebelumnya

    Menuju WBK/WBBM, Lapas Narkotika Purwokerto...

    Artikel Berikutnya

    Tabur Bunga di Makam Pahlawan: PIPAS se-Eks...

    Berita terkait